Jumat, 06 Juni 2014
Outlook Ekonomi Global
Tag Archives: Ekonomi Global
The
Landscape
Ekonomi
dunia pada tahun 2012 kemungkinan masih akan didominasi oleh krisis Eropa,
dimana pembahasan para ahli WEF menyoroti masalah kondisi surat utang negara.
Pada
tahun 2008 ketika negara berkembang membantu sistem perbankan dalam menangani
krisis keuangan, dengan sendirinya mereka membawa masalah itu dalam keuangan
negaranya. Saat ini, negara besar di dunia tengah menghadapi krisis surat utang
disaat pertumbuhan ekonomi dunia tengah mengalami perlambatan dibarengi
memuncaknya jumlah pengangguran.
Hasilnya,
kondisi ekonomi pada tahun 2012 akan diwarnai instabilitas di mana muncul
ketiadaan aturan sistem keuangan yang bisa diterima semua negara, rendahnya
kepercayaan pada pasar, dan munculnya spekulasi.
Sebuah
ekspektasi bahwa peralihan kekuatan ekonomi dunia akan muncul dari
Negara-negara emerging market(Brasil,India,China,Indonesia) yang dimana Kondisi
ekonomi dan politik akan terus berlanjut dengan adanya peralihan dari
negara-negara di Utara ke Selatan dan dari Barat ke Timur.
Transisi
ini menyebabkan pelemahan pada sistem multilateral atau institusi
internasional. Selain itu, hal ini juga menyebabkan meningkatnya kekuatan
regional dalam hubungan internasional termasuk di dalamnya keamanan,
perdagangan, dan keuangan.
Pada
tahun 2012, dunia akan dipenuhi dengan peralihan pengaruh dari intitusi yang
berpusat pada negara ke koalisi berdasarkan keinginan dan institusi non
pemerintahan. Hal itu terlihat dari kegiatan diplomasi dan aksi dari organisasi
regional.Ketika kita membicarakan masalah pertumbuhan ekonomi yang inklusif
serta penciptaan lapangan kerja yang kondusif,pasti masalah yang paling pelik
adalah tentang pengangguran yang dimana menjadi focus salah satu isu ekonomi
serta politik yang dihadapi pemimpin Negara-negara di dunia.Pengangguran
merupakan refleksi dari sejumlah kesalahan structural,cultural,pertambahan
populasi dunia,kesenjangan social antara si kaya dan miskin,serta adanya gap
antara pendidikan,skill dan pekerjaan.
Pada
krisis ekonomi terbesar sejak great depression,system politik di AS dan Eropa
telah runtuh.Pengambilan keputusan yang bersifat statis disalah satu pasar
utama dunia akan mempunyai efek domino yang bersifat destruktif terhadap
seluruh system di dunia. Di sisi lain, fokus pemerintah yang berupaya
memperbaiki kondisi ekonomi domestik menyebabkan kekosongan kepemimpinan pada
isu-isu global. Institusi politik diperkirakan akan menghadapi masa kritis
karena berkurangnya kepercayaan masyarakat. Dengan pelemahan fungsi negara,
mekanisme baru seperti kemitraan multi stakeholder dalam berbagai bentuk dan
tingkatan sangat diharapkan memainkan peranan penting dalam menyalurkan
nilai-nilai publik.Kita tak bisa menafikan bahwa setiap aksi pasti akan ada
reaksi dan disetiap ada input pasti ada output,permasalahannya adalah tekanan
ekonomi akan menyebabkan perlunya inovasi dalam pertumbuhan teknologi yang
berkelanjutan dan model ekonomi serta jangan sampai eksploitatif terhadap
sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang mulai mengalami
kelangkaan(scarcity).
The Opportunity&The Challenges
Pergerakan
ekonomi dunia mulai bersifat multipolar,yakni hegemoni suatu Negara yang
powerfull sedikit demi sedikit akan mulai memudar bahwa asumsi ini berdasarkan
kondisi perekonomian dunia yang mengalami fase fluktuaktif.Seorang ekonom
berkata bahwa
The World’s Center of gravity is already
tipping decisively in favor of the emerging economies
maksudnya
adalah Pusat Dunia gravitasi sudah terbalik tegas berpihak pada negara
berkembang.Para investor mulai melirik Negara-negara yang invesment grades
(salah satunya Negara Indonesia) tetapi perlu diketahui bahwasanya Negara kita
sebagai Negara yang berkembang jangan terlalu berbangga hati karena walaupun
banyak capital inflow yang masuk ke Indonesia jika kepastian hukum
bias,infrastruktur belum kondusif niscaya minat investor akan berkurang.Pada
dasarnya Indonesia sebagai the emergence of the ‘third world’to ‘emerging
market’perlu melakukan manuver-manuver yang lebih strategis dengan konsep”
Commitment to an integrated bureaucratic Reform is critical success factor”
yakni dengan proker yang kondusif seperti;mendukung pengembangan industry
barang dan jasa,transisi dari teknologi yang rendah ke kualitas teknologi yang
tinggi serta ramah lingkungan,membantu para pengusaha dalam negri untuk
ekspansi brand mereke ke internasional dll.
Proyeksi
ekonomi Indonesia membuat semacam estimasi bahwa Indonesia akan menjadi Negara
dengan ekonomi terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2045-2050.Pada tahun
2045,perekonomian Indonesia akan lebih besar dari korea selatan dan italia dari
data tahun 2010 PDB Indonesia sebesar USD 709 Miliar dengan pendapatan per
kapita USD 3000,sedangkan ekspektasi di tahun 2025 PDB Indonesia sekitar USD
3.0 Triliun dengan pendapatan per kapita USD 10,70 dan di tahun 2045 PDB
sekitar USD 9.6 Trilliun dengan perndapatan per kapita USD 31,000.Semua asumsi
dan ekspektasi tersebut di buat oleh World Bank pada awal tahun 2011.Indonesia
harus terus membangun serta membenahi dirinya agar dapat memanfaatkan momentum
yang bagus seperti ini dengan cara membuat semacam benteng ekonomi yang kokoh
dengan stakeholders yang bersangkutan dengan cara sebagai berikut;
1. Menjaga stabilitas sector financial,yaitu
dengan reaktualisasi manajemen protocol krisis.
2. Ada arahan APBN yang baik mengenai
pembelanjaan dan pembiayaan yang memadai serta efisien.
3. Adanya regulasi jaring pengaman social.
4. Menerapkan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial
yang bersifat counter cyclical.
5. Mengoptimalkan momentum penurunan suku bunga
untuk mengefektifkan stimulus pada perekonomian.
6. Menjaga komunikasi dan kordinasi dengan
stakeholders yang lain
Indonesia
berpotensi menjadi kiblat ekonomi dunia dalam empat industry,yaitu;industry
busana muslim muslimah,industry makanan dan minuman halal,industry media
berkonten religi,industry keuangan syariah. Potensi ini sulit dihambat karena
sifatnya market driven yang didukung oleh dua faktor utama yaitu populasi dan
kreatifitas(karim business consulting,2012). Perlu kiranya potensi ini harus
digunakan sebaik-baiknya dengan cara memperhatikan aspek manajemen yang
berdasarkan konsep balance scorecard yang efektif serta efisien.Perlu diketahui
bahwa dampak krisis dapat datang melalui tiga transmisi,yaitu;financial
linkage,trade linkage,economic linkage.Indonesia memiliki keunggulan dalam
menangkal krisis,yakni PDB yang sumber utamanya dari konsumsi swasta dan inilah
penyelamat saat krisis 2009.Jika kita berbicara tentang banking khususnya
perbankan syariah bahwa dampak krisis Eropa dan AS terhadap perbankan syariah
relatif minimal (berdasar pengalaman krisis 2009) ini disebabkan oleh linkage
bank syariah dengan sector financial global relative lebih kecil dibanding bank
konvensional.Pada waktu itu focus pembiayaan pada UMKM menjadi sebuah
keunggulan yang dimana UMKM masih mendominasi struktur ekonomi Indonesia dengan
rincian jumlah UMKM bahkan terus meningkat pada tahun 2007 sekitar 41,8 juta
menjadi 51,2 juta pada tahun 2008.Sebagian besar UMKM adalah mikro di
perdagangan,industry dan pertanian.Menurut kemenko ukm, masih sangat banyak
UMKM yang belum mendapatkan akses pelayanan pembiayaan perbankan,rata-rata
kendala yang dihadapi UMKM ialah;kesulitan modal(36.6%),pemasaran(4.4%),pengadaan
bahan baku(16.7%),teknik produksi dan manajemen(26.9%),persaingan dll(17.4%).
Inilah
tantangan yang harus dihadapi serta harus ada solusi yang mumpuni agar
perekonomian Indonesia tetap sustainable, karena pada dasarnya semua bergantung
kepada political will dari pemerintah serta segenap rakyat Indonesia itu
sendiri(stay or run). Pengalaman banyak negara menunjukkan bahwa kebijakan
pemerintah lah yang telah menjadi pendorong utama peran pembiayaan syariah yang
signifikan dalam ekonomi.Kebijakan dan aturan perundangan sangat diperlukan
bagi pembiayaan sector rill untuk menciptakan iklim usaha yang
mendukung,menciptakan pasar,peningkatan asset,kebijakan perpajakan,penyaluran
program pemerintah lewat pembiayaan syariah baik bank maupun non bank.
Pemerintah
Indonesia harus lebih concern untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkeadilan(sesuai filosofi,aspek operasional&tujuan ekonomi yang
falah).Dengan ukuran PDB rill maupun interest-free banking Negara Iran dan
Pakistan berhasil membesarkan kue ekonominya dengan begitu sector rill disana
berkembang cukup pesat serta dapat membuka lapangan pekerjaan.Malaysia ketika
ingin mendorong akumulasi modal, menerapkan comprehensive islamic financial
system, Malaysia berhasil mendorong adanya financial development dan economic
growth yang kokoh.Indonesia harus lebih proaktif untuk berkontribusi
memakmurkan rakyatnya serta jangan terlalu pragmatis dalam kekuasaanya(hanya
mementingkan sentiment parpolnya) dan alangkah bijaksana jikalau rakyat
Indonesia mau berusaha dengan mandiri serta inisiatif membangun kehidupan
ekonominya tanpa harus selalu menggantungkan dirinya kepada pemerintah.Mulailah
dengan hal-hal sederhana entah itu dengan cara berbisnis,berwirausaha,atau
apalah yang bisa memicu produktivitas yang dapat menghasilkan output(value
added).
Nabi Muhammad mengatakan bahwa ekonomi adalah
pilar pembangunan dunia,sebagaimana sabdanya: “Hendalah kamu menguasai bisnis,
karena 90% pintu rezeki ada dalam bisnis/perdagangan”. (H.R.Ahmad)
Lebih
baik buat kita jikalau memiliki 3 hukum ekonomi syariah/pun konven tapi sanggup
untuk menjelaskan 99% perilaku/situasi ekonomi,daripada memiliki 99 hukum
ekonomi syariah/pun konven tapi hanya bisa menjelaskan 3 persen
perilaku/situasi ekonomi.
Sumber:
http://hmpsmuamalat.wordpress.com/tag/ekonomi-global/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar