Minggu, 23 Desember 2012
MAKNA KONOTATIF
MAKNA KONOTATIF
Konotasi berarti makna kias, bukan makna sebenarnya. Sebuah
kata dapat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, sesuai dengan
pandangan hidup dan norma masyarakat tersebut. Makna konotasi dapat juga
berubah dari waktu ke waktu.
Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul
sebagai akibat dari sikap social, sikap pribadi, dan criteria tambahan yang
dikenakan pada sebuah makna konseptual. Makna-makna konotatif sifatnya lebih
professional dan professional daripada makna denotatif. Makna konotatif lebih
bersifat pribadi dan khusus. Makna konotatif ialah makna kata yang mempunyai
tautan pikiran, perasaan, dan lain-lain yang menimbulkan nilai rasa tertentu.
Sebuah kata dapat merosot nilai rasanya karena penggunaannya
tidak sesuai dengan makna denotasinya. Umpamanya, kata kebijaksa-naan yang
bermakna kelakukan dan tindakan arif dalam menghadapi suatu masalah, menjadi
negatif konotasinya akibat kasus-kasus tertentu, misalnya :
· Pengemudi
kendaraan bermotor ditilang karena melanggar peraturan lalu lintas
minta kebijaksanaankepada petugas agar tidak diperkarakan (damai di
tempat)
· Orang
tua murid yang anaknya tidak naik kelas mohon kebijaksanaan kepada
kepala sekolah agar bersedia menolong anaknya (menaikkan kelas)
· Untuk
mengurus surat-surat di kantor pemerintah sering kali kita pun diminta
memberi kebijaksanaan oleh sang patugas agar urusan tidak terlambat
(memberi uang suap)
Dapat ditegaskan bahwa manka konotatif cenderung bersifat
subjektif. Makna kata ini lebih banyak digunakan dalam situasi tidak formal,
misalnya : dalam pembicaraan yang bersifat ramah tamah, diskusi tidak resmi,
kekeluargaan, dan pergaulan.
Kata
bermakna konotasi adalah kata yang bermakna kias (bukan sebenarnya) atau makna
ungkapan.
Contoh :
· Semua
pemuda mengagumi bunga desa anak pak Lurah.
· Kata bunga
desa pada kalimat diatas mengandung makna tidak sebenarnya, karena arti
· bunga
desa pada kalimat diatas adalah gadis cantik.
Konotasi
dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Konotasi
positif yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa lebih tinggi, baik, halus,
sopan dan menenangkan.
2. Konotasi
negatif yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa rendah, jelek, kasar, kotor,
dan tidak sopan.
Contoh :
kata gugur dan mampus makna denotasinya adalah mati,
namun kata mampus termasuk konotasi negatif
sedangkan gugur memiliki konotasi positif.
Sumber :
·
Zaenal dan Amran “Cermat Berbahasa
Indonesia”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar