Flying Pink Butterfly Kaoani hany_@lony: Manajemen Umum


Senin, 18 Oktober 2010

Manajemen Umum

nama : hanifah wahyuni
kelas : 1 EB 20
npm : 28210959

PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen mempunyai lima fungsi yaitu: merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai tujuan setiap kegiatan tertentu harus membuat perencanaan yang harus dilakukan sebuah lembaga untu menggambarkan tentang: apa, bagaimana, mengapa, dan kapan dilakukan, setelah perencanaan disusu, baru di tetapkan siapa, dioranisir, pengharahan, dikoordinasikan untuk menuju kepada sasaran yang sama. Untuk menjaga agar penyimpanan yang terjadi tidak terlampau jauh dari rencananya, maka perlulah diadakannya pengawasan atau pengendalian. Mekanisme berjalan secara kronologis. Setelah fungsi terakhir selesa, mka berikutnya mengadakan perencanaan lagi.
 Jejang Manajemen
Tiga jejang manajemen yaitu: (1) manajemen puncak atau manajemen eksekutif, (2) manajemen madya atau manajemen administrative, dan (3) manajemen operesional atau manajemen supervisori. Manajemen memberikan porsi yang berbeda-beda pada keputusan-keputusan pokok.
a. Manajemen puncak, Bertugas menyusun rencana umum perusahaan dean mengambil keputusan-keputusan penting.
b. Manajemen Madya, Bertanggung jawab dalam penyusunan rencana operasi yang telah merencanakan rencana-rencana umum dari manajer puncak.
c. Manajemen Operasional, Bertanggung jawab melakukan supervisi kepada para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian .
LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
 Gerakan Manajemen Ilmiah
Jika perusahaan ingin maju maka harus evesien dalam mengelolah produktifitas dan menurunkan biaya produksi. 1911 Tayror menerbitkan buku berjudul The Principles of Scientific Manajement. Prinsip yang terkandung dalam buku tersebut adalah: semua perkerjaan dapat diobservasi dan analisis guna menentukan satu cara terbaik untuk menyelesaikannya., orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah, kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif, menepatkam manajer dalam perencanaan, persiapan dan pemeriksa pekerjaan.
SEKOLAH-SEKOLAH TENTANG PAMIKIRAN MANAJEMEN
Lima pembahansan tentang pemikiran manajemen yang muncul yaitu:
 Sekolah Klasik,Memberikan sarana tentang fungsi-fungsi manajemen primer, yaitu parencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
 Sekolah Perilaku,disebut juga leadership, human relations, atau behavioral sciences school of manajemen. Sekolah perilaku tersebut menarik beberapa disiplin seperti psikologi dan sosiologi sagian dari latar belakang pendidikan manajer.
 Sekolah Ilmu Manajemen,Melibatkan metematik dan statistic. Model matematis untuk menyelesaikan masalah-masalah operasional perencanaan dan pengendalian., dan hubungan matematis antara beberapa variabel diprogamkan untuk computer.
 Analisis Sistem, Sistem adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian-bagian indenpeden yang berinteraksi untuk mengantur organisme fungsi. Analisis sistem merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis dengan mengidensifikasi bagian-bangian utama dari suatu masalah dan hubungan mereka.
 Mnajemen Hasil,MBO adalah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan. Anggapan yang ada pada MBO adalah bahwa hasil yang dibuat manajer atau karyawan merupakan suatu yang penting. Keburukan MBO adalah: sulit memenentukan tujuan yang tepat, hanya akan sukses jiak semua pihak mau berpatisipasi, seharusnya tidak dipandang sebagai suatu penyelesaian untuk suatu masalah manajemen, tujuan-tujuan itu seharusnya layak dan mudah diukur
PERENCANAAN
Semua kegiatan perencanaan bersifat manajerial, fungsi perencanaan dilakuakan terlebih dahulu dari fungsi pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan.
 Bentuk –bentuk Perencanaan
a. tujuan, merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakan untuk dicapai oleh jangka waktu tertentu.
b. Kebijakan,m suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.
c. Strategi, merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat.
d. Prosedur, merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang.
e. Aturan, suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.
f. Program, ,merupakan campuran antara kebijakan prosedur.
 Kegunaan Perencanaan, Perencanaan merupakan fungsi dasar bagi fungsi-fungsi, kegunaannya adalah:mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang, mengarahkan peratian pada tujuan, memperingan biaya, merupakan sarana untuk Mengadakan Pengawasan.
 Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan
a. Menetapkan Tujuan
Lebih dahulu dibuat tujuan secara umum, kemudian baru dipecah-pecah menjadi beberapa tujuan untuk masing-masing bagian. Membuat pola kerja dari kebijakan, strategi, prosedur, aturan, anggangaran dan program.
b. Menyusun Anggapan-anggapan
Anggapan-anggapan yang dicari adalah anggapan yang diperkirakan dapat memberikan pengaruh terhadap suatu rencana, baik anggapan yang berasal dari luar maupun anggapan yang bersal dari dalam.
c. Menentukan Berbagai Alternatif Tindakan
Agar tujuan dapat tercapai sebaiknya dipilih cara-cara yang sesuai saja.
d. Mengadakan penilaian tehadap Alternatif-alternatif Tindakan yang Sudah dipilih
Untuk mencari alternative mana yang akan memberikan hasil maksimal dengan pengeluaran tertentu, berlaku prinsip ekonomi.
e. Mengambil Keputusan
Keputusan tentang alternative mana yang diharapkan dapat mencapai tujuan.
f. Menyusun Rencana Pendukung
Setelah langkah kelima selesai, menyusun perencanaan sudah selesai. Perencanaan membutuhkan dukungan dari perencanaan yang lain.
 Perencanaan Merupakan proses Pendekatan yang Rasional
Perencanaan merupakan suatu proses pendekatan yang rasional untuk waktu yang akan datang. Proses pendekatan yang rasional dari suatu perencanaan, dengan menghubungkan antara waktu dan kemajuan yang dapat dicapai tanpa mengabaikan anggapan kritis.
 Jangka waktu perencanaan, Perencanaan jangka panjang ( lebih dari 5 tahun), perencanaan jangka menengah ( kurang dari 5 tahun), perencanaan jangka pendek ( kurang dari 1 tahun)
 Faktor-faktor yang Membatasi Perencanaan
a. Sulitnya mencari anggapan secara teliti
karena keadaan mendatang sifatnya tidak pasti dan perlu diketahui.
b. Perubahan yang sangat cepat,Maka dapat menimbulkan berbagai kesulitan dalam menyusun suatu perencanaan.
c. Kekuatan Internal,Merupakan kekuatan yang tercipta dan berasal dari organisasi/ perusahaan, dapat berupa: kekuatan psikhologis, kekuatan karena adanya prosedur dan kebijakan, kekuatan sumber daya dan dana.
d. Kekuatan Eksternal,Kemampuan manusia untuk menggunakan waktu yang ada sangat terbatas. Makin lama wahtu yang dibutuhkan, makin besar pula biayanya.
 Pengambilan Keputusan
a. Syarat Pengambilan Keputusan
Berusaha mencapai tujuan, mengetahui dengan jelas tujuan-tujuan, mempunyai kemampuan analisis dan berbagai altrnatif sesuai tutunan untuk mencapai tujuan, bersikap optimis dan mempunyai kemamuan alternatife.
b. Alat Pengambilan Keputusan
Menggunakan alat-alat seperti : operation research, teori probabilitas, linear programming, digunakan untuk memperbaiki kualitas pengambilan keputusan. Alat-alat tersebut adalah:
• Analisa Risiko,Dapat diambil berdasarkan pada interaksi beberapa variabel kerits. Pertimbangan memasarkan produk baru ke pasar tergantung kepada variabel kritis sebagai berikut: biaya pengenalan, biaya produksi, investasi modal yang membutuhkan, harga dan market share yang dapat dicapai.
• Pohon Keputusan (decision Tree),Untuk menganalisis dengan jalan melihat berbagai kemukinan arah yang dapat diambil dari berbagai jenis keputusan. Suatu keputusan dapat menimbulkan berbagai akibat dan kemukinan disebut pohon tree.
PENGORGANISASIAN
Tiga komponen pokok organisasi, adalah: personalia, fungsi dan faktor-faktor fisik. Pengorganisasian merupaka usaha untuk menyusun komponen-komponen pokok sedemikian rupa untuk mencapai tujuan. Fungsi pengorganisasian sebagai proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua perkerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan, hubungan yang timbul didalam organisasi yaitu: hubungan informal ( menyakut manusiawi ), hubungan Formal ( merupakan bentuk hubungan yang dilakukan dengan sengaja ). Dalam hubungan formal terdapat tiga hubungan dasar yaitu:
1) Tanggung jawab, adalah kewajiban-kewajiban bagi individu untuk melaksanakan tugas yang telah ditetapkan, dengan cara sebaik mungkin menurut kemampuan serta pengarahan yang diteriama menggunakan azas kesamaan.
2) Wewenang, adalah hak untuk mengambil keputusan tentang apa yang harus dilakukan seseorang, juga merupakan hak untuk meminta kepada orang lain melakukan sesuatu.
3) Pertanggung-jawaban, kebalikan dari arus wewenang yang seimbang dengan tanggung jawabnya, maka sudah semestinya ia berkewajiban untuk melaporkan hasilnya.
 Pola Hubungan antar Komponen Oraganisasi
Tugas yang dijalankan diorganisir untuk mencapai tujuan merupakan titik tolak proses pengorganisasikan. Tanggung jawab tidak dapat dibedakan pada masing-masing pelaksana bilamana tidak disertai adanya hak-hak untuk melaksanakan berupa wewenang.
 Rentangan Kekuasaan
Disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan seseorang. Keefektifan dan efisiensiseseorang pemimpin dalam mengantur bawahan banyak dipengaruhi oleh jumlah bawahan itu sendiri.
Lyndall Urwick bahwa jumlah bawahan yang paling tepat bagi seorang pempinan adalah empat orang untuk tingkat atas dan duabelas orang untuk tingkat bawah. Dwight Eisenhower bahwa jumlah bawahan paling tepat adalah sebanyak tiga orang. Hubungan pimpinan denagan bawahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:latihan dari bawahan, pendelegasian wewenang, perencanaan,dan taknik komunikasi.
 Dasar-dasar Penggolongan Bagian Di Dalam Organisasi
Pengelompokan didalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor berikut ini: didasarkan pada satu angka ( biasanya dinggunakan pada bidang kemiliteran ), didasarkan pada waktu ( biasanya dipakai dalam melaksanaan tugas-tugas dipabrik ), didasarkan pada fungsi penrusahaan ( kegiatan dalam perusahaan dibagi dalam tiga bagian yaitu: bagian produksi, bagian pemasaran dan bagian keuangan ), didasarkan pada luas daerah operasi ( perusahaan dapat mendirikan cabang-cabang di daerah ), didasarkan pada jenis barang yang dihasilakan ( seperti PT astra ), didasarkan pada jenis langganan.
 Krakterristik Struktur Organisasi,Memiliki dua karakteristik dasar yaitu:
a. Keseimbangan dalam organisasi, organisasi dikatakan imbang bilamana kepada masing-masing bagian/ fungsi dialokasikan modal dan tenaga kerja yang sesuai dengan sumbangannya.
b. Fleksibel, merupakan kemampuan dari struktur oarganisasi untuk menyesuaikan diri terhadap semua perubahan-perubahan yang terjadi.

PENGARAHAN
Merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenanganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. Pemimpinan harus bepengang pada beberapa prinsip yaitu: prinsip mengarah kepada tujuan, prinsipkeharmonisan dengan tujuan, prinsip kesatuan komando.
 Cara-cara Pengarahan
Bermaksud agar mereka bersedia untuk berkerja sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpangan dari prinsip-prinsip dimuka, cara-caranya adalah:
a) Oreantasi, merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Tujuan untuk masalah yang dihadapinya. Informasi yang dapat di beriak berupa: tugas itu sendiri, tugas lain yang ada hubungannya, ruang lingkup tuga, tujuan dari tugas, dilegasi wewenang, cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja, hubungan antara masing-masing tenaga kerja, dan sebagainya.
b) Perintah, permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya untuk melakukan atau mrngulang suatu kegiatan tertentu pada ke adaan tertentu. Perintah yang diberikan kepada bawahan:
a. Perintah umum dan khusus, perintah umum mempunyai sifat yang luas sedang perintah khusus bersifat yang lebih menditail.
b. Perintah lisan dan tertulis, untuk menerima perintah sangat mempengaruhi apakah perintah harus diberikan secara tertulis atau cukup dengan lisan.
c. Perintah formal dan informal, merupakan perintah yang diberikan kepada bawahan sesuai dengan tugas/aktivitas yang terlah ditetapkan didalam oarganisasi.
d. Delegasi Wewenang, bersifat umum pendelegasian wewenag ini di pimpinan melimpahkan sebagai dari wewenag yang demikiannya kepada bawahan.
 Komunikasi
American Training Director, komunikasi sebagai pertukaran pikiran atau informasi agar supaya terdapat saling pengertian serta hubungan antar manusia-manusia secara serasi. Kontz dan O’ Doniell mengartikan komunikasi sebagai suatu pemindahan informasi antara orang yang satu dengan lainnya. Komunikasi bertujuan mengumpulan maupun penyebaran informasi. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatiakan dalam komunikasi yaitu: komunikasi harus jelas, peinsip Integrasi, Prinsip Penggunaan Organisasi Informal.
 Motivasi
Bagi para pelaksana, untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik dipengaruhi oleh cara manajer dalam memeberikan perintah untu memberi dorongan agar mereka bersedia untuk berkerja denag semagat tinggi. Motivasi dapat menggantikan kedudukan dari perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan saling mengisi dalam bawahannya agar mereka bersedian untuk menjalankan tugas-tugas yang selaras dengan tujuan organisasi.
Motivasi mempunyai dua macam bentu, yaitu:
a. Motivasi positif, proses untuk mengetahui orang lain dengan cara memberikan penambahan tinggkat kepuasan tertentu.
b. Motivasi Negatif, proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa.
 Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Fungsi koordinasi, manajer dapat menempuh dua cara, yaitu: menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk memberikan fasilitas bagi terlaksananya koordonasi, memastiakan apakah masing-masing individu sudah mengetahui prinsip-prinsip koordinasi.
PENGAWASAN
Merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen untuk mengetahui hasil yang telah dicapa. Cara pengawasan yaitu: membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan strandard atau rencananya, serta melakukan perbaika-prtbaikan bilamana terjadi penyimpangan.
 Langkah-langkah Pengawasan
a. Menciptakan Standard
Suatu criteria untuk mengukur hasil pekerjaan yang sudah dilakukan, dapat dibedakan oleh 2 macam bentuk yaitu: standard kuantitatif merupakan suatu standard yang dinyatakan dalam satuan-satuan tertentu. Standart kualitatif dapat berupa pendapat umu, langganab buruh dan sebainya.
b. Memandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard,Untuk mengetahui sampai seberapa jauh adanya penyimpangan yang terjadi.
c. Melakukan Tindakan Koreksi, bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan segala kegiatan.
 Syarat-syarat Pengawasan yang Baik, pengawas harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan, harus melaporkan setiap penyimpanan yang terjadi dengan segera, pengawasan hrus obyektif, teliti dan sesuai standard, harus luwes, teliti dengan pola organisasi, harus ekonomis, harus mudah dimengerti, harus diikuti dengan perbaikan/koreksi.

0 komentar:

Posting Komentar